‎Usaha mencari dan menyelamat (SAR) saki-baki mangsa dalam nahas pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata ditamatkan pada hari ke-31 operasi.

Pengumuman tersebut disampaikan, Panglima Armada Indonesia Kawasan Barat, Laksda Widodo bersama permohonan maaf buat keluarga mangsa dan semua pihak yang masih berharap pencarian itu diteruskan, lapor portal Detik.com.

"Selaku komandan yang menyelaras SAR ini, kami menyampaikan kepada keluarga mangsa, permohonan maaf yang sedalam-dalamnya," ujar Widodo kepada wartawan di kapal perang Banda Aceh hari ini.

Seramai 70 daripada 162 mayat mangsa telah ditemukan.

Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimum mungkin untuk memindahkan mayat dan badan pesawat.

"Ini adalah upaya maksimum kami. Dua hari terakhir, usaha penyelam mencari di bahagian yang baharu tidak membuahkan hasil,” ulas Panglima TNI Jeneral Moeldoko tentang hal tersebut.

Seluruh kapal KRI telah dikerah untuk meninggalkan Selat Karimata. Selain KRI Banda Aceh yang kembali ke Jakarta, kapal KRI ‎Yos Soedarso, KN Pacita, dan Kapal Crest Onyx juga pulang ke pangkalan masing-masing.

Bagaimanapun, Pengarah Badan SAR (Basarnas) Indonesia, SB Supriyadi berkata, ketetapan mengenai pemberhentian operasi itu tersebut masih dibincangkan oleh pihak yang terlibat.

Katanya, operasi SAR standard yang dirangkakan selama seminggu telah berlanjutan sehingga 31 hari sejak nahas tersebut terjadi pada 28 Disember lepas.