PRESIDEN Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, wilayah Kepulauan Natuna merupakan kawasan republik itu.

Kepulauan tersebut beserta perairannya termasuk dalam daerah Natuna, Kepulauan Riau, di sebelah utara.

Presiden Jokowi ketika bertemu ratusan nelayan di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Selat Lampa memaklumkan, dengan kepadatan penduduk seramai 81,000, Natuna juga mempunyai wakil rakyat dan gabenormya di Kepulauan Riau.

"Jadi tidak ada yang meragukan dan menjadi tanda tanya.

"Dari dulu sampai sekarang, Natuna ini adalah Indonesia," ujar Jokowi.

Berhubung insiden kemasukan kapal asing, Jokowi menjelaskan tiadaa kapal asing yang memasuki kawasanl Indonesia.

"Tapi, kita juga harus tahu adakah kapal negara asing ini masuk (laut) kawasan kita atau tidak. Tidak ada yang masuk kawasan kita.

"Panglima Tentera Nasional Indonesia (TNI) sudah sahkan perkara ini," kata Jokowi.

Turut bersama Jokowi dalam lawatan tersebut ialah Menteri Tenaga dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Perairan Natuna kebelakangan ini menjadi panas selepas kapal pencari ikan dan pengawal pantai milik China berlayar di kawasan tersebut.

Perairan Natuna berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 termasuk dalam Zon Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Kerajaan Indonesia mencuba jalur diplomasi bagi menyelesaikan masalah tersebut dengan memberi nota protes terhadap China melalui duta besar di Jakarta.