Upacara pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia yang baharu hari ini meninggalkan kesan besar buat keseluruhan rakyat negara itu termasuk golongan yang selama ini dianggap sebagai kumpulan bawahan dalam lapisan sosioekonomi negara itu.

Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Joko yang mesra dengan panggilan Jokowi mengajak semua golongan bekerja keras. Mulai dari nelayan, pedagang bakso dan pengusaha, semuanya diajak untuk bahu-membahu demi masa depan Indonesia.

"Pada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, asongan (golongan pencari nafkah dengan menjual barangan di jalanan), supir (pemandu kenderaan), golongan akademik, guru, TNI (tentera), Polri (polis), pengusaha, saya menyerukan untuk bekerja keras. Bahu-membahu, bergotong royong,” ujar Jokowi.


Bagi para peniaga bakso, misalnya, ucapan itu disifatkan sebagai suatu bentuk penghargaan daripada tokoh nombor satu Indonesia terhadap ekonomi kerakyatan.

Jokowi yang turut berjanji untuk bekerja keras sepanjang pemerintahannya berkata, beban negara yang dihadapi ketika ini mampu dipikul bersama hasil usaha bersungguh-sungguh demi mencapai perpaduan.

“Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam keterbelahan dan keterpecahan dan kita tidak akan betul-betul merdeka tanpa kerja keras," ujar beliau.

Jokowi dilihat kerap kali menggunakan istilah ‘kerja keras’ sepanjang ucapan tersebut.

"Lima tahun ke depan, momentum pertaruhan kita sebagai bangsa yang merdeka. Oleh karena itu, bekerja, bekerja, bekerja adalah yang utama," tegas Jokowi.

Jokowi mahu memastikan setiap rakyat mendapat layanan dan perhatian pemerintah. Bagi mencapai hasrat itu, beliau mengajak semua lembaga negara untuk bekerja dalam semangat yang sama demi menjalankan tugas dan fungsi masing-masing.

"Saya yakin negara ini akan makin kuat dan berwibawa jika seluruh lembaga negara bekerja sesuai mandat yang diberikan konstitusi kita," kata Jokowi.

Menyandang jawatan tertinggi negara untuk sebuah penggal pentadbiran yang penuh cabaran, Jokowi mengangkat sumpah pelantikan Presiden yang berbunyi: “Demi Allah saya bersumpah, akan memenuhi kewajiban presiden RI dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh UUD (Undang-Undang Dasar), dan menjalankan segala Undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya, serta berbakti kepada nusa dan bangsa”.

Kata-kata yang dilafazkan Jokowi hari ini disambut oleh seluruh rakyat berpopulasi lebih 250 juta orang itu dengan sorakan gembira, harapan tinggi dan juga air mata.