EPISOD 'Hoaks' atau 'fake news' yang menghantui Pilihan Raya Presiden Amerika Syarikat kini melanda Pemilihan Umum atau Pemilu 2019 di Indonesia.

Terkini, muat naik Twitter dari Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief, mendakwa terdapat tujuh kontainer berisi surat suara (kertas undi) dari China yang telah dicoblos (ditandai) di Pelabuhan Tanjung Periok.

Dalam akaun Twitter peribadinya, Andi Arief mendakwa, surat suara tersebut dicobloskan untuk memihak kepada pasangan calon Presiden dan Naib Presiden, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Bagaimanapun, entri Andi Arief dalam akaun Twitter itu telah dipadamkan.
Tambah Andi Arief, dia tidak kisah seandainya diambil tindakan oleh Aparat Penegak Hukum hanya kerana ingin menyelamatkan Pemilu 2019.
Menurut Andi Arief, beliau dimaklumkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum, Bawaslu sudah memeriksa lokasi yang didakwa berlaku insiden itu.
Siasatan KPU bagaimanapun, mendapati laporan itu adalah 'hoaks'.

Menurut laporan Merdeka, Ketua KPU RI Arief Budiman menjelaskan, tiada "tujuh kontainer berisi masing-masing 10 juta surat suara yang sudah tercoblos untuk nomor 01."

Tambahnya, "Semua berita itu bohong."
Sementara itu, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengkritik muat naik Twitter itu dan menyatakan ia "bukan lagi menyasar peserta pemilu, sebaliknya, mengganggu penyelenggara."


Pada Ogos 2018, Komisi Pemilihan Umum memberitahu jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2019 ialah sebanyak 185 juta pemilih.

BACA: Garis Masa 2018: Pemilihan Presiden Indonesia 2019

Indonesia adalah negara demokrasi ketiga terbesar dunia dan Pemilu 2019 merupakan hari undian terbesar secara serentak di dunia.